admin admin Author
Title: Prediksi Tiga Poros dan Syarat Terbentuknya Koalisi Pilpres 2024
Author: admin
Rating 5 of 5 Des:
  Blog harian Padang.Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memprediksi tiga poros bakal terbentuk dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) ...

 


Blog harian Padang.Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memprediksi tiga poros bakal terbentuk dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas menyebut ada lima faktor penentu terbentuknya koalisi pilpres 2024 mendatang. Faktor penentu pertama ada ideologi.

"Jika ideologi penting, maka besar kemungkinan partai yang dinilai paling kuat sebagai partai kebangsaan dan partai yang paling kuat membawa ideologi keislaman itu paling sulit untuk bertemu, dalam hal ini PDIP dan PKS paling kecil berkoalisi pada tingkat nasional," kata Sirojudin dalam paparan survei terbarunya secara daring, Kamis (17/4/2022).

Faktor kedua yaitu komunikasi antarelite partai. Sirojudin mengungkapkan ada beberapa partai yang tidak mudah berkomunikasi karena alasan selain alasan ideologi. 

"Misal antara PDIP dengan Demokrat, juga antara partai Nasdem dengan Partai Gerindra," ucapnya.

Faktor ketiga yaitu posisi tiga besar partai saat ini. SMRC mencatat tiga besar partai saat ini yaitu PDIP, Golkar, dan Gerindra. Menurutnya kemungkinan masing-masing partai akan menuntut kadernya untuk menjadi capres atau minimal cawapres.

"Kita melihat Prabowo, Puan, Airlangga akan maju baik untuk posisi nomor 1 maupun posisi nomor 2," tuturnya.

Faktor keempat yaitu intensitas partai menjadikan kadernya sebagai capres. Dirinya mencontohkan, Gerindra sangat berharap Prabowo maju sebagai capres.

"Karena intens menyuarakan itu dan memang itu alasan paling kuat bagi pemilih juga yntuk memilih Gerindra jika Prabowo maju sebagai capres," ungkapnya.

Sedangkan faktor terakhir yaitu pertimbangan elektabilitas calon. Saat ini Prabowo, Ganjar dan Anies ada di posisi tiga teratas. Sehingga, sangat mungkin mereka akan dilirik untuk posisi capres.

"Berdasarkan lima itu maka kombinasi antara kelimanya akan melahirkan tiga poros calon, yaitu poros koalisi PDIP-Gerindra, poros Golkar, dan poros Nasdem-Demokrat," jelasnya.

Berdasarkan hasil survei terbaru SMRC, pasangan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berpotensi menang dalam pemilu jika pemilu digelar hari ini. Hal tersebut berdasarkan simulasi tiga nama dalam survei SMRC.

"Jika Anies berpasangan dengan AHY, lalu Ganjar berpasangan dengan Airlangga, lawan Prabowo berpasangan dengan Puan, maka kita menemukan bahwa pasangan Anies-AHY mendapatkan dukungan 29,8 persen," kata Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas, Kamis.

Sedangkan pasangan Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto mendapat dukungan sebesar 28,5 persen. Lalu pasangan Prabowo-Puan sebesar 27,5 persen.

"Yang belum tahu sekitar 14,3 persen," ujarnya.

Dalam simulasi berikutnya pasangan Anies-AHY kembali unggul dengan 32,3 persen. Kemudian Prabowo-Puan di angka 29 persen, lalu Airlangga-Ganjar hanya mendapat 22,6 persen. Yang belum tahu sekitar 16, 1 persen. 

"Jika Ganjar yang jadi presiden, dan Airlangga menjadi wakilnya dukungannya jadi lebih baik, dan relatif lebih seimbang dibanding dengan Anies-AHY maupun Prabowo-Puan," ungkapnya. 

Untuk elektabilitas tokoh, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo teratas berdasarkan survei SMRC. Dari 43 nama tokoh, Ganjar memperoleh dukungan 18,1 persen.

"Kita menemukan Ganjar mendapatkan dukungan 18,1 persen," kata Sirojudin.

Elektabilitas Ganjar ditempel ketat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan 17,6 persen. Diikuti Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan 14,4 persen.

Sirojudin menjelaskan, bahwa tren dukungan terhadap Ganjar mengalami peningkatan dari 8,8 persen pada bulan Maret 2021 menjadi 18,1 persen pada Maret 2022. Di periode yang sama tren elektabilitas Anies cenderung menguat dari 11,2 persen menjadi 14,4 persen.

"Sementara Prabowo cenderung melemah dari 20 persen menjadi 17,6 persen," ucapnya.

 

Sirojudin mengatakan, kendati Ganjar mendapat dukungan yang kuat, kenaikan terhadap Ganjar tidak berlanjut di tiga bulan terakhir. Elektabilitas Ganjar cenderung stagnan 19,2 persen pada Desember 2021 menjadi 18,1 persen pada Maret 2022.

Untuk diketahui survei dilakukan pada 13-20 Maret 2022. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling terhadap 1.220 responden. Response rate sebesar 1.027 atau 84 persen. 

Survei SMRC menganalisis terhadap 1.027 responden. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar plus minus 3,12 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.  

About Author

Advertisement

Posting Komentar

Popular Posts

 
Top